Kamis, 16 November 2017

Siapa Nenek Moyang Orang Indonesia?


Ke-bhinneka-an bangsa Indonesia sudah dikenal sejak dulu. Beragam suku dan ras mendiami Bumi Nusantara ini, konon sudah dari 1,5 juta tahun yang lalu. Itu sudah lama banget. Lantas, siapa sih manusia pertama yang mendiami wilayah yang kini disebut Indonesia?

Sebuah pertanyaan yang jelas-jelas bikin saya sendiri penasaran. Secara kepercayaan, saya yakini nenek moyang manusia atau manusia pertama di dunia ialah Nabi Adam AS. Mengenai dimana letak pertama kali Nabi Adam AS diturunkan di Bumi saya kurang tahu persisnya. Tetapi yang jelas, keturunan Nabi Adam AS bukanlah manusia purba ya. Dan menurut beberapa artikel yang sudah saya baca, basis pemukiman pertama adanya di Afrika.

Jutaan tahun berlalu sampai sekarang manusia sudah mendiami hampir pelosok planet ini. Di Indonesia, dengan segala keunikan manusia yang begitu beragam. Sayangnya jaman dulu belum ada Dinas Catatan Sipil, jadi bagi kita Kids Jaman Now merasa bingung siapa nenek moyang bangsa Indonesia? *gue ini keturunan siapa?*

Menarik jauh kebelakang sejarah bangsa Indonesia yang dulunya ternyata pernah didatangi gerombolan migrasi manusia. Walaupun gak "diundang" gelombang migrasi manusia berduyun-duyun mendiami Nusantara. Entah apa yang mereka cari, namun yang jelas mereka ini dipercaya sebagai nenek moyang Indonesia.

Mereka ini siapa?

Salah satu pendukung teori nenek moyang bangsa Indonesia di atas adalah von Heine Geldern. Menurut beliau, nenek moyang bangsa Indonesia yang menurunkan generasi paling banyak sekarang ini berasal dari benua Asia (Yunnan, Cina Selatan). Pendapat Geldern didukung bukti berupa kesamaan peninggalan benda-benda antara daerah Yunnan dan Indonesia.

Diduga mereka datang dalam dua gelombang migrasi besar yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 5000 SM dan tahun 2000 SM. Mereka menyeberang kekepulauan di Samudera India, kemudian menyebar dari Madagaskar hingga ke Filipina dan Melanesia, yang akhirnya hidup menyatu dengan penduduk asli setempat. Inilah yang disebut sebagai nenek moyang bangsa Indonesia.

Dan inilah mereka-mereka (nenek moyang Indonesia)

Kedatangan Homo Erectus

Screenshoot dari zenius.net
Jika kamu merasa sebagai pribumi asli dan tinggal paling lama di Indonesia. Kamu mesti kenalan dulu dengan Homo Erectus. Penduduk paling lama di Nusantara.

Jadi jaman dulu, sebelum bentuk manusia sekece sekarang atau yang disebut Homo Sapiens (manusia modern). Homo Erectus sudah terlebih dulu datang ke Indonesia, konon sudah dari 1,5 - 1,7 juta yang lalu.

Meski manusia modern seperti jaman sekarang bukanlah keturunan Homo Erectus. Nenek moyang Indonesia juga bukanlah dari Homo Erectus. Namun mengapa saya bahas homo erectus? Karena merekalah yang paling lama di Nusantara, meski mereka bukan nenek moyang kita. Jadi kamu gak usah repot-repot mengklaim sebagai makhluk tertua di Indonesia.

Uniknya Homo Erectus yang datang ke Nusantara menjadi fenomenal. Diantara Homo Erectus lainnya yang memilih migrasi ke Eropa dan Asia tengah, Mereka ini "nekat" banget migrasi jauh-jauh dari Afrika ke Nusantara. Bahkan sanggup menelurusi sampai ke Flores. Naik apa coba mereka ini?

Faktanya Homo Erectus tersebut dapat berjalan kaki menjelajah Nusantara. Karena dulu pulau-pulau seperti Sumatra, Jawa, Bali dll masih gandeng bahkan menyatu dengan semenanjung Malaya.


Jadi Erectus ini bisa berjalan kaki dari Indocina sampai ke Bali. Orang purba dulu bisa liburan ke Bali hanya jalan kaki cuy!!

Setelah jutaan tahun mendiami dan mengacak-ngacak bumi Indonesia versi purbanya. Namun manusia seperti kita sekarang, bukanlah keturunan Erectus. Karena Para Homo Erectus punah sejak 100.000 tahun yang lalu.

Kedatangan Homo Sapiens : Melanesia


Masih dari Afrika sama seperti Erectus. Homo Sapiens atau sering disebut juga manusia modern. Gelombang pertama para Sapiens ke tanah yang kelak disebut Indonesia ini berjenis Melanesia berlansung sejak 100.000 tahun yang lalu. Melanesia ini datang dari Afrika menelurusi pantai Asia Tengah ke India sampai ke paparan Sunda. Kemudian ada yang menyeberang ke paparan Sahul, nyeberangnya pakai perahu. Karena pada masa itu wilayah Indonesia tengah masih bersatu, iya bersatu karena Bumi lagi jaman Ice Age. Jadi para petualang ini masih bisa jalan kaki mengembala sebagian Wilayah Nusantara.

Pemetaan penyebaran Melanesia di kepulauan Nusantara pada jaman es - zenius.net

Sederhananya Melanesia ini kita kenal saat ini adalah saudara-saudara kita yang ada di Indonesia Timur (Papua). Sebagian diantara Melanesia lainnya juga menyebar ke Thailand, Malaysia, Filipina, bahkan sampai ke Australia.

Kehidupan orang Melanesia berawal dengan budaya berburu dan mengumpulkan makanan (hunter & gatherer), yang kemudian sebagian besar (kecuali Aborigin Australia) mulai mengenal pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam skala kecil. Sayangnya, kebudayaan agrikultur ini tidak berkembang dengan skala luas karena kecenderungan masyarakat Melanesia yang berjumlah kecil dan terpisah jauh dengan suku tetangga lain. Hal ini juga yang menyebabkan orang Melanesia bisa hidup tanpa perlu mengembangkan pertanian dan peternakan dalam skala besar.

Dan kalau mau ditanya siapa manusia modern pertama di atau siapa 'pribumi' pertama di Nusantara, ya mereka ini lah Ras Melanesia. Ini jika dilihat dari siapa yang paling lama ya.

Kedatangan Homo Sapiens : Austronesia


Gelombang kedua Homo sapiens ke Bumi Nusantara ini yaitu kelompok melayu-austronesia. Rumpun Austronesia ini merupakan rumpun yang sangat besar, mencakup suku Melayu, Formosan (Taiwan), Polynesia (Hawaii, Selandia Baru, dsb). Migrasi ini terjadi sekitar 5000 tahun yang lalu.

Pemetaan penyebaran ras Austronesia setelah Bumi melewati zaman es - zenius.net

Ras Austronesia datang ke Nusantara gak cuma modal "nekat" doang. Mereka ini mempersiapkan diri dengan matang untuk berpetualang, mungkin mereka ini sosok Bolang jaman dulu. Huahaa.. Mengapa demikian? Karena mereka datang ke Nusantara tanpa tangan kosong. Di perahu mereka juga memuat hewan ternak seperti babi, ayam bahkan bibit padi. Dan lagi perahu mereka memiliki cadik dua, sudah canggih bukan. Jadi para nenek moyang gak terlalu terombang-ambing di lautan, bisa agak selow men!!

Ilustrasi perahu bercadik dua - ilmusiana.com

Para Austronesia ini dikenal suka nanem. Jadi mereka ini makan sehari-harinya gak hanya mengandalkan hasil berburu doang. Bisa dibilang teknologi yang mereka bawah "canggih" pada masanya dengan perahu bercadik dua dan sistem pertanian yang efektif.

Dan di masa sekarang, Austronesia di Indonesia banyak bermukim di wilayah Indonesia bagian barat. Ciri-cirinya wajah bulat, rambut hitam bergelombang, hidung lebar dan kulit kecoklatan.

Praktis, Nusantara pada saat itu dihuni oleh ras Melanesia dan Austronesia. Seperti kita lihat sekarang peninggalan dan ciri-ciri ras Melanesia terdapat di wilayah Indonesia bagian Timur. Sedang di Indonesia bagian Barat ditandai sebagai Austronesia. Dan diantara juga terjadi percampuran budaya Melanesia-Austronesia. Karena secara Morfologis, bangsa Indonesia bagian timur merupakan campuran Austronesia dan Melanesia. Sementara ras Melanesia aslinya itu mereka yang setia pada kearifan lokal, hidup damai di pedalaman Papua, berkebun dan berburu serta hidup dalam kesukuan.

Melayu Tua (proto) dan Melayu Muda (Deutero)

Pemetaan penyebaran Proto Melayu dan Deutero Melayu - ilmusiana.com

Jangan disangka antara melayu tua dan Melayu muda ini kakak adik ya, sementang tua dan muda. Awalnya saya juga mikirnya gitu, tapi ternyata Bukan gitu mas mbak bro!!

Ciri khas yang melekat pada Melayu tua dan muda ini membuat mereka sedikit berbeda. Meski mereka ini sama-sama Melayu Austronesia. Namun Melayu Austronesia ada yang sukanya mager dan satunya lagi gak bisa diam.

Melayu tua atau Proto Melayu disebut sebagai kelompok masyarakat yang mager. Bukanya mereka ini males loh ya, kalau mereka malas mana mungkin coba keturunannya masih bertahan hingga kini.

Dayak, salah satu contoh suku dari Proto Melayu di Indonesia - kaskus.co.id

tapi emang udah berhasil menciptakan masyarakat yang stabil sehingga sudah tidak diperlukan lagi mobilisasi penduduk. Keturunan Melayu golongan pertama ini bisa kita liat pada suku Nias di Pulau Nias dan suku Dayak di pedalaman Kalimantan, yang juga biasa disebut sebagai “Proto Melayu” (Proto = purwa/primitif).

Minang, salah satu contoh suku dari Deutero Melayu di Indonesia - ragamsukudunia.blogspot.com

Sedangkan di sisi lain, ada golongan melayu yang karena alasan tertentu (misalnya: kondisi geografis, iklim, bencana, dll) merasa perlu untuk terus berpindah tempat sekaligus berinteraksidengan kelompok lain di sekitarnya, sehingga memungkinkan adanya percampuran budaya, bahasa, serta gen. Misalnya saya, berasal dari suku Jawa namun tinggalnya di Sumatra. Dan juga kamu dari Batak, Kamu dari Minangkabau, Banjar, Makasar, Bugis, Madura, Bali, Lombok, Aceh dan lainnya lagi suku-suku yang kita kenal di Indonesia serta biasa disebut sebagai “Deutero Melayu” (Deutero = Berulang/ulangan).

Dan pada akhirnya ras Melayu sudah merasa nyaman tinggal di Bumi Nusantara. Beranak pinak di tanah air sehingga membuat peradaban dan kebudayaan beragam di Indonesia kelak. Mereka ini bercirikan kelompok masyarakat yang bangun rumah panggung atap rumbia, tarian, baju adat berwarna-warni, tatoan, bahasa-bahasa yang masih berciri khas Austronesia dapat kita nikmati sampai sekarang. Dan gak cuma di Indonesia dan Malaysia, budaya serupa juga terdapat di Selandia Baru, pulau Paskah, orang asli Taiwan, Madagaskar dan daerah plosok Austronesia lainnya.

Selang waktu berjalan semenjang etnis Melayu berkembang di Nusantara. Peradaban Austronesia semakin maju dan interaksi dengan kebudayaan lain, termasuk transaksi logam hasil kebudayaan Dong Son di Vietnam. Transaksi logam dengan peradaban yang jauh di seberang lautan ini juga memicu orang-orang Melayu Austronesia di Nusantara untuk mengembangkan industri metalurgi logam mereka sendiri.

Semakin ramai perdagangan logam di Nusantara, mengundang bangsa lain untuk mengunjungi Nusantara. Siapakah bangsa tersebut?

yaitu peradaban Dravidian, Sino-Tibetan, dan etnis Semit.Dalam dunia modern, peradaban Dravidian lebih akrab kita kenal dengan nama India, sementara peradaban Sino-Tibetan kita kenal sekarang dengannama Tionghoa, dan etnis Semit direpresentasikan dalam dunia modern pada budaya di Asia Tengah seperti Arab dan Yahudi.

Lalu siapa nenek moyang orang Indonesia sebenarnya?

Berbicara soal nenek moyang orang Indonesia, tentu menjawabnya agak rancu. Karena keragaman etnis di negri ini. Jika berdasarkan kelompok masyarakat paling lama di Nusantara, tentu Homo Erectus yang pantas disebut pribumi. Namun bila berdasarkan manusia modern, orang Melanesia lah yang terlebih dulu datang ke Nusantara. Loh jadi cuma orang Melanesia (Papua) yang jadi pribumi di Indonesia?

Pada hakikatnya ras yang ada di Indonesia merupakan orang pendatang

Tanah air Indonesia kita dulunya ini awalnya tanah tak bertuah. Beragam ras datang ke Nusantara silih berganti. Kelompok masyarakat tersebut datang, bermukim dan menyebut Nusantara sebagai rumahnya. Begitu juga dengan kelompok masyarakat yang datang setelahnya.

Orang Cina, India dan Arab merupakan pendatang. Begitu juga rumpun Melanesia (Papua) dan Melayu (Austronesia), mereka juga awalnya pendatang di Bumi Nusantara ini. Ya kalau mau mengulang sejarah jauh kebelakang, manusia di Bumi juga pendatang. Datang dari surga membawa akal pikiran yang mampu memimpin dunia ini.

Dan khususnya di Indonesia, Berbagai kekuasaan jatuh bangun dari jaman kerajaan, Hindia Belanda, sampai pemerintahan Indonesia sekarang masing-masing mengklaim bahwa tanah air ini sebagai rumahnya. Perlu kita tahu, keanekaragaman yang bangsa kita miliki merupaka hasil dari asimilasi budaya. Menerima kebudayaan baru, Sehingga menghasilkan pencampuran budaya yang sampai kini kita yakini sebagai identitas bernama Indonesia. Tentu semua ini merupakan kekayaan yang mesti terus di lestarikan. Bukan hanya sibuk berdebat siapa yang paling pantas menjadi pribumi. Karena tokh, sebutan pribumi hanya akal-akal sejak jaman Hindia Belanda.

Demikian pembahasan panjang yang sudah saya rangkum. Perlu diketahui, saya bukanlah sejarawan maupun antropolog. Saya cuma ingin tahu sejarah bangsa ini lebih jauh. Dan mencoba berbagi di blog ini, jadi sama-sama belajar ya. Semoga aja kita dapat manfaatnya ya, Semangat!!

Sumber: zenius.net , ilmusiana.com

Jumat, 10 November 2017

Mengapa Orang Kaya Semakin Kaya, Sedangkan Orang Miskin Tetap Miskin?



Kaya dan miskin tentu sudah hal biasa di tengah-tengah masyarakat. Namun mungkin yang masih sering dipertanyakan bagi orang-orang awam seperti saya ini, mengapa orang kaya gampang banget kaya-nya malah makin tambah kaya. Sedangkan yang miskin ya tetap miskin, gitu-gitu aja.

Membahas tentang si kaya dan miskin, mengapa kehidupannya jauh berbeda. Tentu kita tahu di negara kita ini masih ada ketimpangan ekonomi. Mengutip dari Hipwee.com (9/11/2017) Ternyata, sebagaimana dilaporkan The Jakarta Post disini, ketimpangan pendapatan di Indonesia juga meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonominya. Pada tahun 1999, misalnya, koefisien Gini Indonesia tercatat berada di angka 0,31. Di tahun 2009, angka ini naik sebesar 0,06 ke 0,37. Satu tahun setelahnya, koefisien Gini Indonesia menunjukkan angka 0,38. Tahun 2011 kembali menunjukkan peningkatan koefisien Gini ke angka 0,41.

Padahal, PBB menetapkan angka 0,4 sebagai “batas aman” koefisien Gini. Jika suatu negara melebihi angka tersebut, kondisi ekonominya bisa berakibat buruk bagi stabilitas sosial-politiknya.

Penting diketahui, koefisien GINI itu maksudnya sebuah mekanisme statistik yang memberikan cara untuk mengukur pemerataan pendapatan di sebuah negara. Indeks Gini memiliki 2 koefisien: 0 hingga 1. Koefisien 0 menunjukkan bahwa sebuah masyarakat memiliki tingkat pemerataan pendapatan sempurna, sedangkan koefisien 1 menunjukkan ada ketimpangan pendapatan yang parah di dalam sebuah masyarakat.

Dan tahukah kamu? Meski ketimpangan ekonomi di Indonesia masih berjarak jauh. Namun penyebab mengapa si kaya semakin kaya sedangkan si miskin tetap miskin, bukan hanya karna pemerintahan yang belum mampu mensejahtrakan rakyatnya. Boleh jadi mengapa seseorang kaya atau miskin itu karena dirinya sendiri.

Stop dulu menyalahkan pihak lain, mengapa orang kaya semakin kaya sedangkan orang miskin tetap miskin? Itu karena pola pikir, kemauan, gaya hidup dari masing-masing pribadi itu sendiri.

Selama ini barangkali kita setiap bertanya sama orang tua dan teman-teman dekat kita tentang mengapa orang kaya itu bisa makin kaya, tapi jawabannya selalu mentok "emang dari sananya". Tentu sebuah jawaban yang tidak memuaskan.

Meski kaya dan miskin itu sudah takdir dari setiap orang. Namun setiap takdir tentu tidak instan. Ada jalannya untuk mencapai takdir tersebut. Orang kaya juga meski takdirnya menjadi orang kaya, namun tidak serta merta menjadi orang kaya. Kecuali kalau kamu terlahir di keluarga berada. Itu lain ceritanya.

Ngomong-ngomong takdir, takdir itu gak kayak nunggu tukang ojek yang datang sendiri menjemput kita. Justru kamu harus menjadi selayaknya tukang ojek yang harus menjemput penumpang. Jemputlah takdir itu!!

Intinya kebiasan-kebiasan baik atau buruklah yang menuntun kita menjadi kaya atau miskin. Dan semua itu akan merujuk pada pertanyaan mengapa orang kaya semakin kaya, sedangkan orang miskin tetap miskin ? Karena berikut ini

Orang kaya punya tujuan yang jelas sementara orang miskin tidak memiliki kontrol

Orang kaya memiliki visi atau tujuan yang jelas. Percaya gak percaya mereka ini gak segan untuk membayangkan kehidupan impian di kepalanya. Segudang rencana terjejer rapi untuk segera direalisasikan. Ketika menemui masalah juga mereka gak gampang menyerah karena selalu ada rencana-rencana selanjutnya.

Sedangkan sifat demikian tidak dimiliki oleh orang dengan ekonomi kebawah. Mereka cenderung tidak punya kontrol akan hidupnya. Visinya juga kurang jelas. Mereka menjadi kebingungan akan apa yang mereka lakukan.

Dan jika diringkas tentang perbedaan kaya dan miskin ini. Orang yang akan menjadi kaya beneran biasanya memiliki mimpi yang besar, atau lebih lengkapnya berani bermimpi. Selalu melihat peluang bukan hanya rintangan. Dan siap menang kapanpun.

Perbedaan yang mencolok biasanya terlihat pada si kaya dan si miskin mendapat penghasilan. Ketika si kaya memanfaatkan penghasilannya untuk membeli sesuatu yang bertambah nilai, seperti cici rumah, tanah dll.

Sementara dari pihak berbeda, mereka cenderung buru-buru cicil motor, mobil, hp baru, tas branded, dll, meskipun barang-barang tersebut tidak memiliki kebutuhan yang urgent. Ini yang membuat si miskin akan tetap miskin.

Walaupun kita lihat, biasanya orang kaya yang sering bergaya dengan barang-barang mewah. Itu karena uangnya berlebih, sementara kebutuhan pokoknya sudah tepenuhi. Sedangkan di kita, orang-orang biasa. Sejauh yang saya lihat, ketika punya uang lebih sedikit saja sudah sibuk mengambil cicilan barang-barang yang tidak terlalu diperlukan.

Disamping itu kemauan dan komitmen yang kuat berpengaruh dalam kesuksesan pada diri seseorang. Dalam hal ini pendidikan masih penting diperjuangkan. Walaupun beberapa kasus, ada orang kaya kaya meski tidak menempuh pendidikan tinggi. Namun bukan berarti berhenti belajar.

Dan pada akhirnya, miskin dan kayanya seseorang ditentukan dari rejekinya masing-masing. Ketika 2 orang sama-sama berjuang. Namun mengapa nasibnya berbeda. Tapi yang perlu diingat, hasil tidak akan menghianati usaha. Dan kaya dan miskin hanya soal waktu.

Senin, 06 November 2017

Bisakah Manusia Menggali Bumi Menembus ke Sisi Lainnya?

Sebuah pertanyaan nyeleneh yang mungkin pernah ada dibenak kita sedari kecil atau malah sudah dewasa kini masih kepikiran ide gila "mengebor" Bumi sampai tembus ke sisi lainnya. Aduu sudah kayak goyang Inul aja ya, goyang ngebor.

Tapi kamu gak perlu merasa gila sendirian jika punya pikiran untuk menggali Bumi sampai tembus. Misalnya kita di Indonesia melubangi bumi terus tembus sampai Amerika atau entah ke laut belahan Bumi lainnya.

Kabarnya kisah demikian sudah pernah dilakukan oleh sekelompok orang. Mengutip dari liputan6.com (4/11/2017) sekelompok ilmuwan di Peninsula, Rusia pada 1970-an pernah melakukan proyek untuk 'melubangi Bumi' niat awal mereka ingin melubangi Bumi sedalam mungkin bila perlu sampai tembus.

Namun di tengah jalan mereka berhenti di kedalaman 12 km. Konon dikedalaman tersebut suhu mencapai 1000 derajat Celcius. Dan yang membuat mereka ketakutan sampai menghentikan proyek gila ini sebab mereka mendengar suara jutaan orang sedang disiksa. Akhhh.. Seperti lagi di neraka!!

Kabarnya sih kisah tersebut pada umumnya bohong. Namun 1 kebenaran terselip dalam kisah tersebut bahwa Soviet pernah berencana 'melubangi' Bumi. Namun berhenti di kedalaman 12 km. Kedalaman tersebut hanya 0,1 dari kedalaman Bumi yang dibutuhkan untuk menembus Bumi.

Untuk sekarang usaha menggali menembus Bumi bisa dibilang mustahil. Karena siapapun yang menggali menembus Bumi akan menemui kendala yang mustahil dilewati. Yakni panasnya inti Bumi. Perlu kamu tahu, kita yang selama ini enak-enak tinggal di kerak Bumi dengan suhu pas seperti sekarang. Didalam bumi ini ada yang namanya perut, inti dan dalaman Bumi yang memiliki suhu WOW. Dengan teknologi manusia seperti sekarang, mustahil untuk melubangi Bumi sampai tembus kesisi lainnya lagi. Tuh lihat, saya sampi tulis kata "mustahil" sampai 3 kali.

Jika kita bisa berandai-andai Bumi ini bisa digali sampai tembus. Akan ada sebuah terowongan yang seolah-olah membelah Bumi. Abaikan dulu proses menggalinya.



Terowong gravitasi akan tercipta jika Bumi berhasil ditembus. Namun hal ekstrim lainnya masih berlanjut. Gravitasi dalam terowong tersebut akan melemah jika melewati inti Bumi. Seseorang yang memasuki terowongan "penembus Bumi" dibayangkan seperti pendulum. Pastikan seseorang yang memasuki terowongan tersebut untuk segera keluar kalau tidak ingin terombang-ambing kesana kemari. Rasanya sakit loh kalau diombang-ambing tanpa arah, apalagi digantung perasaan ini *eh.

Namun terowongan gravitasi tersebut hanya sebatas teori. Karena faktanya belum ada manusia yang mampu menggali Bumi dari satu sisi ke sisi lainnya lagi.

Beberapa proyek ambisius lainnya untuk menembus Bumi pernah dilakukan. Dikutip dari bibliotika.com (5/11/2017) pengeboran lain juga dilakukan laut Kaspia, dan mencapai kedalaman yang setara dengan yang terjadi di Peninsula. Kemudian ada pula pengeboran yang ditujukan untuk keperluan riset, di Bertha Rogers, Oklahoma, Texas, dengan kedalaman 9.583 meter.

Selain di darat, manusia juga dapat melakukan pengeboran di laut. Biasanya dengan mendirikan pangkalan bor di laut, yang biasa disebut rig, atau mengebor melalui kapal. Joint Oceanographic Institute, lembaga yang bergerak dalam bidang penelitian ilmiah, pernah melakukan pengeboran di laut Kaspia dengan menggunakan kapal Joides Resolution yang memiliki tujuh lantai.

Sejauh ini rekor terdalam menggali Bumi sampai 12 km di Peninsula. Dan belum ada yang berhasil menembus Bumi ini. Entahlah kalau dimasa depan. Kalau sekarang dan dengan teknologi sekarang, jangan mimpi deh untuk menggali Bumi sampai tembus kesisi lainnya. Anggap saja seperti dongeng sebelum tidur.

Kamis, 02 November 2017

Mengapa Nasi Menjadi Makanan Pokok Orang Indonesia



Nasi itu sudah ibarat "nyawa" bagi orang-orang Indonesia. Masyarakat kita kebanyakan sering tidak bisa jauh dari makanan putih kecil yang pulen ini. Rasanya jika belum ketemu nasi, belum bisa disebut makan.

Jika kamu termasuk orang yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok. Setelah seumur hidup ini makan nasi terus, Pernah kepikiran tidak sih mengapa mayoritas masyarakat Indonesia menjadikan nasi sebagai makanan pokoknya? Padahal ada sagu, ketela/ubi, jagung, dll.



Alasan pertama karena Indonesia negara agraris dimana petani padi lebih banyak dibanding petani gandum. Itulah sebab mengapa Masyarakat Indonesia banyak makan nasi bukan roti. Namun penting diketahui, nasi bukanlah makanan pokok asli Indonesia. Melainkan dulu orang Indonesia lebih sering makan sagu.

Lantas, mengapa sekarang orang Indonesia lebih banyak makan nasi?

Tentu untuk mengetahuinya, perlu rasanya untuk melihat kembali sejarah Indonesia sejak wilayahnya ini disebut Nusantara.



Dahulu, masyarakat di kawasan Nusantara lebih mengandalkan berburu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan bercocok tanam kala itu tidak terlalu familiar. Kebayang gak sih betapa banyak orang yang terkena kolestrol jahat pada saat itu, eh saat itu sudah ada kolestrol belum ya?

Namun semua mulai berubah sejak bangsa Austronesia bermigrasi ke kawasan Nusantara. Barulah masyarakat mengenal teknologi pertanian dan cara bercocok tanam.

Sesuai informasi dari goodnewsfromindonesia.id (31/10/2017) Menurut peneliti sagu Indonesia Prof. Nadirman Haska, beras sebenarnya mulai marak di Indonesia sejak datangnya para pedagang dari India ke Indonesia beberapa abad silam. Hal ini bisa dibuktikan dari relief di Candi Borobudur tentang palma kehidupan, yakni nyiur, lontar, aren, dan sagu. Beras kemudian menjadi komoditi atau hasil tani utama pada masa Kerajaan Majapahit.



Namun seperti sudah dijelaskan diawal, perlu diketahui bahwa beras yang selama ini "di dewa kan" oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai makanan pokok. Pada kenyataannya, Beras bukanlah makanan pokok asli Indonesia. Melainkan Sagu.

"Sagu itu makanan asli Indonesia. Itu terpahat jelas di relief Candi Borobudur. Saat kerajaan Hindu masuk, orang India bawa beras ke sini," kata Nadirman. Menurutnya, dari awal sebelum makan nasi, masyarakat Indonesia sudah terlebih dahulu makan sagu.

Fakta sejarah itu tak lepas dari cadangan pohon sagu alami yang bisa menjadi sumber karbohidrat alternatif, pengganti beras. Indonesia memiliki 1,4 juta hektar (ha) lahan sagu yang tersebar di hutan tropis Sumatera, Kalimantan, Maluku hingga Papua. Namun, Papua dan Papua Barat menyimpan cadangan 1,2 juta ha.

Dan pada akhirnya beras menjadi makanan pokok yang paling utama bagi mayoritas masyarakat Indonesia. Terbukti dengan konsumsi beras Indonesia menjadi salah satu terbanyak didunia. Menurut informasi dari Indonesia-investment.com (1/11/2017) konsumsi beras Indonesia mencapai 150 kg/kapita/tahun. Hanya Vietnam, Myanmar dan Bangladesh yang melebihi konsumsi beras Indonesia.

Mungkin bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, makan nasi hukumnya wajib. Sejak kecil masyarakat kita sudah di doktrin untuk makan Nasi setiap hari. Jadi menjadi amat susah untuk tidak makan nasi. Terlebih lagi mindset yang selama ini sudah melekat pada masyarakat, jika makan nasi berarti orang mampu, ketimbang mereka yang hanya makan ubi atau ketela akan dianggap orang susah. Mau gimana lagi? Makan nasi memang sudah menjadi budaya turun menurun di negara kita.

Sabtu, 28 Oktober 2017

Darimana Warna-warna Berasal?

Ilustrasi warna - artidarimimpi.com
Dalam kehidupan sehari-sehari, warna-warna selalu menemani kehidupan Manusia pada umumnya. Dimana laut dan langit berwarna biru, daun berwarna hijau, api berwarna merah, dan lihatlah bunga-bunga yang penuh warna.

Perbedaan warna-warna pada lingkungan sekeliling kita, pernah tidak kamu bertanya darimana warna tersebut berasal?

Tentu jawabannya ialah warna berasal dari Yang Maha Pencipta. Karena segala sesuatu hal di dunia ini berasal dari-Nya.

Meskipun begitu, tentu kita juga tidak salah mempelajari asal-usul warna ini berasal. Akan sangat menarik jika kita menyimak penjelasan ilmiah darimana warna berasal, berikut ini...



Warna yang bermacam-macam ini bermula dari sinar Matahari. Cahaya Matahari sebenarnya berwarna putih. Meskipun cahaya putih, namun cahaya Matahari ini mereflesikan seluruh warna. Jika diuraikan menjadi warna pelangi.

Dikutip dari website yohanessurya.com (27/10/2017) Cahaya Matahari terdiri atas berbagai gelombang. Ketika cahaya Matahari mengenai suatu benda, benda itu akan memantulkan sebagian atau seluruh gelombang cahaya tersebut. Ketika suatu benda hanya memantulkan gelombang dengan panjang gelombang sekitar 400 nanometer (1 nanometer = sepersemilyar meter), maka gelombang ini akan mengenai mata kita. Oleh otak kita, gelombang ini diinterpretasikan sebagai warna biru. Sehingga kita akan melihat benda itu berwarna biru. Kalau panjang gelombang yang dipantulkan sekitar 700 nanometer, benda akan terlihat berwarna merah. Benda akan terlihat warna putih jika memantulkan semua gelombang dan akan berwarna hitam jika menyerap semua gelombang.

Dari berbagai gelombang cahaya,  salah satu ada yang bisa kita lihat dan lainnya merupakan gelombang yang tidak bisa dilihat menggunakan mata telanjang. Gelombang cahaya yang bisa kita lihat ialah cahaya putih. Terletak diantara ultraviolet dan infrared. Penting diketahui, gelombang cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.

Gelombang cahaya - blog.zakwannur.com

Pertanyaannya, jika benar semua warna yang dilihat merupakan cahaya putih, bagaimana mungkin daun bisa berwarna hijau?

Alasan mengapa daun terlihat berwarna hijau - blog.zakwannur.com


Perlu kamu tahu, daun berwarna hijau justru karna daun menolak/memantulkan warna hijau dan menyerap warna lainya. Sehingga warna hijau lah yang ditanggap oleh mata kita. Mengenai mengapa daun memantulkan warna hijau, tentu karena kandungan zat yang ada pada daun tersebut, seperti klorofil.

Dan terkait perbedaan warna, manusia juga bisa berbeda persepsi memahami warna. Sesuai informasi dari blog.zakwannur.com (27/10/2017) Faktanya semakin kita mempelajari macam-macam warna, semakin sensitif kita dalam membedakan warna itu. Seperti seorang desainer, biasanya mereka mengenal detail warna yang berbeda padahal bagi orang lain warna itu sama saja.

Kesimpulanya, boleh jadi warna ini merupakan sebuah ilusi. Warna yang kita yakini merah, barangkali orang lain menyebutnya berbeda. Benda-benda dilingkungan sekitar kita, boleh jadi tidak berwarna bila tidak ada cahaya Matahari. Meski di malam hari kita masih bisa melihat benda-benda berwarna dengan bantuan lampu listrik, namun kecerahannya akan berbeda dengan cahaya Matahari langsung 

Kamis, 26 Oktober 2017

Bagaimana Bentuk Dari Ujung Tembok Besar Cina?


Keperkasaan tembok besar Cina sebagai benteng terpanjang di Dunia memang sudah tidak terbantahkan lagi. Tembok Cina merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia. Semua kehebatan Tembok Cina mungkin kita semua sudah banyak yang paham. Bentuknya seperti apa juga kamu pasti tahu. Lantas, dimana ujung dari tembok Cina? Sudah tahu belum?


Tentu setiap hal yang ada di dunia ini ada batasnya, apalagi buatan manusia pasti ada ujungnya. Begitu juga dengan tembok Cina. Gak banyak yang tahu bagaimana bentuk dari ujung tembok Cina.

Bangunan tembok raksasa terpanjang yang pernah dibuat manusia terutama orang Cina ini dibangun pada era Dinasty Qing. Memiliki ujung barat yang disebut Top Lake. Sedangkan di ujung Timur disebut Shanhaiguan.

Di ujung Top Lake terdapat situs-situs bersejarah pada pemerintahan Dinasty Qing. Sementara ujung Shenhunguan menyajikan pemandangan laut lepas yang indah.

Shanhaiguan tersebut sering kali dijuluki sebagai The Dragon Head karena bentuknya yang terlihat menyerupai kepala seekor naga raksasa. Selain itu, bentuk replika kepala naga raksasa ini oleh warga Cina disebut sebagai Laolongtou.

Namun bangunan pada ujung Timur Tembok besar Cina tidak sepenuhnya bangunan asli. Karena ketika jaman perang, Jepang menyerang lokasi Shanhaiguan hingga hancur. Dan lokasi Shanhaiguan yang sekarang merupakan upaya otoritas Cina untuk membangun Tembok Cina seperti bangunan aslinya.

Peta tembok besar raksasa Cina - sketsasekelumit.blogspot.com

Dan Tahukah kamu? Jika Tembok China ini bukanlah tembok panjang yang membentang dari barat ke timur tanpa putus. Melainkan merupakan kumpulan tembok yang mengikuti pegunungan Tiongkok Timur. Di Tembok Besar Cina juga ditemui benteng alam berupa tebing, bukit, sungai dan lembah.

Secara keseluruhan panjangnya tembok Cina mencapai 8.850 km. Begitu panjangnya tembok raksasa ini akan memakan waktu berhari-hari jika ditelusuri dengan berjalan kaki. Konon pembangunan Tembok Besar Cina telah melampaui kemampuan manusia pada jamannya.


Rabu, 25 Oktober 2017

Mengapa Laut Terlihat Berwarna Biru?


Air sebagaimana kita tahu tidak berwarna, atau bening transparan. Setidaknya begitulah kondisi air murni. Namun berbeda dengan air laut yang berwarna biru. Meski jika dilihat dari dekat warna tidak biru. Mengapa bisa begitu ya? Mengapa harus biru?

Mari kita bahas secara asyik yuk. Sebenarnya air itu bukannya tanpa warna seperti kita tahu selama ini. Air memiliki warna yakni berwarna biru. Hal ini bisa terjadi karena air menyebarkan warna biru. Dan warna tersebut berasal dari sinar Matahari.

Sebelumnya kita mesti tahu dulu bahwa sinar Matahari itu putih, bukannya kuning loh ya. Cahaya putih dari Matahari tadi merupakan warna sempurna yang ternyata juga membawa warna lainnya, seperti merah, kuning, biru dll.

Jadi mengapa air laut berwarna biru terjadi sebab ketika sinar Matahari menyentuh air laut yang jernih, cahaya merah dan inframerah diserap dengan cepat oleh air. Sedangkan cahaya biru diserap lebih lambat oleh air. Cahaya biru tadilah yang dipantulkan dan disebarkan didalam air. Sehingga terlihat oleh mata manusia bahwa laut berwarna biru.



Pengaruh kandungan garam di laut juga membuat laut semakin biru atau bisa kita sebut warna biru tua bila kadar garam pada laut semakin banyak. Selain itu laut juga terkadang terlihat berwarna hijau, kenapa ya? Bukan karena Hulk lagi mandi di laut ya.

Laut terlihat berwarna hijau disebabkan karena banyaknya jumlah Fitoplankton di laut. Dan terkadang juga terlihat berwarna merah, karena air laut mengandung banyak gangga.

Lautan mengandung banyak sekali  mulai dari ikan, karang, plankton, dan sebagainya. Materi- materi inilah yang menyebabkan penyerapan cahaya matahari sehingga hanya menyisakan warna biru gelap bagi lautan.

Dan lagi, langit yang biru juga mempengaruhi birunya laut. Namun tidak terlalu signifikan dibanding sebab-sebab mengapa laut berwarna biru seperti disebutkan diatas.

Jadi sudah paham belum mengapa air laut berwarna biru? Dan perlu kamu tahu juga, selain air laut. Jenis air lainnya juga sebenarnya berwarna biru. Seperti air minum kita sehari-hari, namun luas permukaan segelas air  tidak cukup menangkap spektrum biru. Sehingga hanya terlihat bening gitu aja, gak ada warnanya. Kan air laut juga kalau di taruh kedalam wadah juga warnanya gak biru kan. Kesimpulannya sih, ini seperti ilusi mata gitu.